SEPENGGAL KISAH
ANAK DESA
Oleh : Ahmad Arif
Pengalaman
memang menjadi guru yang terhebat yang memberikan kita segudang pengetahuan
baru, semakin banyak pengalaman yang kita dapat semakin besar pula peluang kita
untuk bisa mengembangkan pola pikir kita dan kemampuan kita menganalisis
permasalahan, dan tergantung kita mau mengambil kesempatan itu atau tidak. Saya
sangat bangga dapat ikut serta dalam kegiatan Long March dari Purwokerto ke Jakarata
untuk bangkit Ber Indonesia, bersama-sama menyampaikan persoalan anak-anak desa
dalam memerangi kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan yang selama ini
menjadi pokok masalah masyarakat desa dan bagaimana kegiatan ini dapat
menimbulkan kepedulian dari berbagai pihak terutama pemerintah untuk
bersama-sama memberikan solusi dari permasalahan tersebut.
Sekitar 400 Km perjalanan yang kami
tempuh dalam kurun waktu 17 hari, perjalanan yang penuh historis dan sangat
mendidik bagi para peserta yang mengajarkan arti sebuah kebersamaan dan
kerjasama di dalam kelompok untuk menghadapi panasnya langkah kaki. Di dalam
perjalanan ini juga membuat kami mengenal banyak teman baru di setiap tempat
yang kami singgahi, baik itu dari kalangan masyarakat yang mengajarkan kami
tentang beraneka ragam seni dan budaya yang ada di daerah masing-masing, baik
dari makanan khasnya, kreatifitas para pemudanya dan adat istiadat di
tempatnya. Belajar berinteraksi langsung dengan masyarakat sangat berbeda
manfaatnya dengan pembelajaran lainnya.
Ada juga kegiatan pembelajaran dengan teman-teman SAPMA Pemuda Pancasila
di setiap lokasi yang dilewati, karena kami SAPMA yang baru dilantik sekitar 2
bulan yang lalu, pembelajaran itu menjadi peluang buat kami untuk saling
sharing dan bertukar pendapat mengenai program kami kedepannya. Selain itu ada
pembelajaran dari Perum Perhutani di setiap wilayah yang menjadi lokasi
peristirahatan atau tempat yang kami lewati. Kami juga diberi pembelajaran
mengenai hutan dengan segala fungsinya yang memang itu sudah menjadi tugas
mereka dari negara untuk melestariakan hutan di Indonesia.
Memasuki
hari ke 17 kami sudah sampai di daerah Jakarta, kami akan melakukan kegiatan
pembelajaran dengan narasumber orang-orang sukses di Jakarta yang berasal dari
desa. seperti belajar perbankan dengan BRI Pusat, sungguh pengalaman yang luar
biasa kami bisa belajar langsung dengan orang-orang sukses di BRI. Kami
mendapat kesempatan belajar dengan direktur SDM di BRI dan direktur-direktur
lainnya. Kami di kumpulkan di lantai 20, untuk sampai disana kami harus menggunakan lift
yang bisa berjalan sendiri atau anak tangga yang sangat panjang. Di lokasi kami
berkumpul dengan suasana ruangan yang sejuk dan pemandangan kota jakarta dari
atas gedung, pada saat itu pula saya mendapat kesempatan untuk berbagi cerita
perjalanan kami di hadapan direktur BRI. Sangat menantang dan membuat saya
gemetaran saat mencoba menyampaikan ceritanya.
Bapak Gatot menjadi narasumber
pembelajaran kami, beliau adalah seorang direktur SDM di BRI. Kami belajar dari
sepenggal pengalaman beliau semasa SMA yang harus bersekolah dengan begitu
banyaknya keterbatasan, akan tetapi beliau tetap memiliki semangat juang dengan
keterbatasannya. Seperti kata beliau bahwa keterbatasan tidak menjadi
penghalang untuk kita terus maju dan menjadi sukses, karena jika kita punya
mimpi besar maka kita akan menjadi orang yang besar pula. Suasana ruangan kala
itu sangat hening, saya juga sempat bergetar mendengar ucapan beliau yang sudah
mengalaminya sendiri. Semangat saya meledak ledak saat itu karena saya sangat
terinspirasi dari beliau dan beliau juga berkata jangan pernah mudah puas
dengan hasil yang sekarang karena masih akan menunggu hasil yang lebih
memuaskan lagi di hadapan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar