ADA TAWA DALAM PERJALANANKU
oleh : nurul mamah
Nama saya Nurul Qomariyah, yang akrab dipanggil Qomah. Berasal dari
Desa Singasari, Kec Karanglewas, aku merupakan salah satu peserta didik PLK Menengah
Boarding School “Mbangun Desa” yang mengikuti Long March Purwokerto – Jakarta
yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Oktober 2013. Perjalanan ini menjadi
sejarah baru khususnya untuk anak – anak Boarding School. Karena bukan kegiatan
yang sembarang orang bisa melakukan. Kegiatan yang kami lakukan ini hanya untuk
pembelajaran mental dan fisik tentunya dengan mengemban misi yaitu menyampaikan
persoalan – persoalan anak desa kepada pemerintah. Seperti kasusnya tasripin
bocah 13 tahun yang masih membutuhkan pendidikan tapi karena faktor ekonomi
harus terpaksa menjadi kepala keluarga untuk memenuhi tiga adiknya.
Perjalanan
kami ke Jakarta memang memakan waktu yang lama, apalagi dengan dengan jalan
kaki. Akan tetapi saya dan teman – teman bisa menempuh jarak 420 km dari
Purwokerto selama 18 hari. Selama 18 hari itu saya Long March ke Jakarta tentunya banyak cerita menarik
selama di perjalan baik itu menyedihkan, menyenangkan, dan lucu pastinya yang menjadi bahan pembelajaran bagi kami
selama beajar di jalanan. Lewat buku kecil ini saya pengin berbagi pengalaman
lucu saya selama dalam perjalanan Long March baik itu di jalan raya, tempat istirahat dan tempat
kami bermalam.
Kejadian
di hari ke-17 ini berawal ketika kami bermalam di Desa Mulya, Kec. Suka Tani,
Kab. Bekasi. Waktu tiba di penginapan, kami istirahat sejenak untuk melepas
rasa lelah, tak lama kemudian kami forum seperti biasa bersama kang isrodin
untuk mengevaluasi kegiatan hari itu dan diberi masukan dan saran dari Koti –
koti yang mendampingi kami untuk lebih mempererat rasa kebersamaan dan
kekeluargaan di antara tim Long March. Tak terasa waktu menunjukan pukul 23.00
forumpun di tutup, temen – temen di suruh untuk memanfaatkan waktu istirahat
untuk tidur karena persiapan untuk besoknya
berangkat jam 03.00 pagi. Detik demi detik, menit demi menit terus berjalan,
tapi masih terdengar suara guyon di kamar anak putri itu karena kamar kami yang tempati
sangatlah panas dan banyak serangan nyamuk dari mana saja yang menggerogoti
kulitku dan juga temen - temen. Kamipun kewalahan sampai gak bisa tidur, udah
banyak nyamuk ditambah suhunya panas
banget lagi. Saking panasnya salah satu dari kami ada yang mandi sampai
dua kali, bolak balik ke kamar mandi dan hampir semua anak putri tidur tidak
memakai baju hanya pakai tangtop. Tapi tetep
saja panas seperti habis main bola padahal baru mandi dan keluar dari
kamar mandi, keringat di dahi mulai menetes. Tapi dalam kondisi seperti ini kami
tetap Menghadapi, Menghayati dan Menikmati apapun yang terjadi pada setiap
perjalanan. Dalam fikiran kami sempat terlintas kalimat, “mungkin ini balasan
dari Alloh karena kemarin sudah tidur di hotel yang empuk nan enak.. hehe..” .
waktu terus berjalan kami pun sadar bahwa adanya nyamuk bukan menjadi masalah
untuk kita tidak bisa tidur, nyamuk pun juga punyak hak hidup. Kami pada dasarnya
gak bisa tidur tapi kami memaksakan untuk memejamkan mata. Dengan bacaan do’a
akhirnya kami bisa terlelap tidur walau hanya sesaat. Orang jawa biasa menyebut
nglayap.
Sekarang
waktunya bangun dan prepare untuk melanjutkan perjalanan, pukul 03.00 kami semua
mempersiapkan diri. Sebelum berangkat seperti biasa kami breefing dan
memanjatkan do’a untuk keselamatan kami. Saat itulah kami langkahkan kaki
pertama. Jalan yang masih terasa sepi yang hanya di terangi oleh terangya lampu
jalanan saja. Di tengah – tengah perjalanan temen – temen pada diam semua hanya
terdengar suara sepatu kruukk krruuk kruuk entah kenapa. Adzan subuh mulai
berkumandang di setiap masjid, kamipun mulai mencari masjid untuk melaksanakan
salat subuh sambil melepas lelah. Di tengah – tengah perisitrahatan kami saling
bertukar cerita, ada yang sepanjang tadi
jalan temen – temen pada tidur sambil jalan. Temen – temen boarding disebut
dengan istilah moving sleepy atau tidur sambil berjalan. Kami menamai itu
karena terinspirasi dari kegiatan kita sendiri yaitu moving class kami
plesetkan jadi moving sleepy. Hehe. Aneh
ya, biasa lah anak Boarding School "Mbangun Desa".
Bukan
hanya itu saja temen – temen, sesampai di Jakarta juga banyak cerita lucu tapi
juga perlu untuk di mengerti dan dan di pahami, di antaranya ketika saya dan
temen – temen belajar di BRI Pusat,
waktu istirahat siang sekitar pukul 12.00 Wib, saya kebelet pengin buang air
kencing jadi saya minta ditemani sama mba aa ke kamar mandi sesampai di kamar
mandi ternyata kamar mandinya closet duduk, “Duuh.. gimana ya aku gak
bisa” saya ngomong sama mba aa. Terus
kebetulan ada karyawan BRI masuk dan
tanya kepada kami “ada apa mba?”. Mungkin
melihat kami yang muka – muka bingung akhirnya saya beranikan bertanya sama karyawan
itu cara menggunakan closet duduk itu. Dengan senang hati ibu karyawan itu
mengajari saya. Dan alhamdulilah akhirnya lega juga. Huftt,, pancen anak ndeso yah..Hehehe
Di Hotel House
of Arsonia, di sinilah banyak kejadian
lucu sekaligus pembelajaran bagi kami anak – anak ndesa. Mulai dari buka pintu
kamar hotel kamipun di ajari terlebih dahulu, memakai shower di kamar mandi dan
karena belum taunya ada yang mandi pake air panas. Sepulang dari Kemendikbud
kebetulan saya pengin BAB, ketika sudah selesai aku bingung nyiramnya karena
closet duduk yah. Duuh aku bingung banget nyiramnya pakai apa.. sudah aku siram
pake shower ga bersih – bersih juga sampai aku lemes banget. Akhirnya aku nanya
sama temen ternyata tinggal pencet tombol yang dibelakang. Hemm.. gampang juga
ya ternyata asal kita tahu caranya. Di hotel ini juga kami belajar menggunakan lift
sampai kami mahir menggunakannya. Karena setiap pagi kalau hendak sarapan pagi
mesti kami naik menggunakan lift sebagai jalur alternative. Sampai sebesar ini,
saya baru merasakan tidur di hotel untuk kedua kalinya. Yang pertama saya
bermalam di hotel Grand Pangestu ketika kami sedang dalam perjalanan Long
March. Saat kami sedang menonton tv sambil cerita selama di hotel ternyata
banyak banget pembelajaran yang di dapat selama lima hari bermalam
di hotel, ya mulai dari hal sekecil itu.
Dari sekian
cerita lucu tadi, saya bisa mendapatkan satu kata motivasi untuk kita semua
yaitu “Di dunia ini tidak ada yang sulit kecuali kita mau berusaha untuk
mengetahui dan mempelajarinya” .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar