Aku
Yang Tersesat untuk Belajar
Oleh
: Aliyatul Machmudah
Sinar mentari
pagi menyinari pelataran Boarding School "Mbangun Desa". Tidak lepas
dari rencana untuk melakukan Long March Purwokerto-Jakarta pada hari ini. Saya
yang sudah memakai baju identitas Boarding lengkap, tas dan sepatu pun tak
luput jadi pelengkap dan pastinya segudang semangat dan tekad yang bulat saya siap untuk di
berangkatkan, bismillahirrohmanirrohim.
Bapak
H. Ir. Ahmad Husein selaku Bupati Kab. Banyumas melepas kami langkah pertama
untuk menggapai mimpi, terimakasih bekal hitam di atas putih buat kami, semoga
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bapak, karena pesen beliau di
secarik kertas tertuliskan kalau terjadi apa-apa bukan menjadi tanggun jawab
pemerintah kabupaten Banyumas. Dalam hati kami ini kepercayaan yang luar biasa
bagi kami, karena kami harus berjuang bisa mandiri. Kami pergi untuk belajar
dan berkarya Menanamkan poin-poin ikrar kebangkitan anak-anak desa Indonesia “Bersemangat
Satu Semangat Kita Bisa” akan tertanam pada jiwa kami dan bersama-sama
berjuang untuk satu tujuan. Banyak orang yang bilang untuk apa jalan kaki
jauh-jauh dari Purwokerto ke Jakarta dan rasanya mustahil jika anak-anak
seumuran kami bisa jalan kaki sampai ke Jakarta. Tapi untuk kami yang melakukan,
kegiatan ini adalah kegiatan pembelajaran yang sangat berarti dan tentunya
berkesan dalam hidup terutama untuk diri saya sendiri. Pengalaman ini dapat
saya jadikan cerita untuk anak cucu saya kelak nanti.
Perjalanan
yang dimulai pada hari Sabtu, 5 Oktober 2013 saya mendapatkan banyak sekali
pembelajaran mulai belajar beradaptasi dengan kondisi alam lingkungan yang
dilewati, belajar menemukenali kantor BRI yang kita lalui dan ada 61 kantor BRI
yang kita jumpai itu pun hanya 17 yang mau menerima kami untuk belajar, yang
lain ada yang sibuk dengan segudang aktifitasnya, ada yang libur karena 5 hari
kerja. Bukan hanya itu, kami juga belajar dengan setiap BKPH/kantor perum perhutani
yang kami lewati, SAPMA Pemuda Pancasila, belajar menggali potensi di sebuah
desa, belajar pemberdayaan masyarakat melalui wirausaha di Kampung Qur’an Saung
Balong Al-Barokah Majalengka dan tentunya masih banyak lagi.
Selang 17 hari
perjalanan akhirnya sampai juga di Masjid Manggala Wanabakti komplek Kementerian
Kehutanan (2 malam tenang di rumah-Nya). Walaupun tak belajar dengan pejabat
Kementerian Kehutanan akhirnya saya dan beberapa teman mencoba untuk belajar
mandiri. Kami yang terlebih dahulu masuk ke bagian humas dimintai kartu pelajar
padahal di antara kami tidak ada yang punya kartu pelajar. Pada akhirnya salah
satu teman saya memberikan kartu pelajar MTs-nya. Namanya juga sedang ada di
gedung yang berlapiskan banyak ruangan pastinya akses menuju ruangan yang ada
di atasnya menggunakan media lift ataupun tangga. Lucunya ketika kami akan
turun dari lantai 14 media tangga yang kami gunakan dikarenakan kami belum bisa
menggunakan media lift. Orang yang mau sukses adalah orang yang mau untuk
berusaha dan mencoba. Pada akhirnya kami mencoba untuk memencet-mencet tombol
lift untuk bisa kami masuk dan turun kelantai dasar. Dari pengalaman ini, di
Kementerian ataupun di hotel tempat kami menginap yaitu di House Of Arsonia
Hotel Orchid kami sudah bisa menggunakan media lift.
Semoga
dengan adanya kegiatan Long March ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain
dan pengalaman serta pembelajarannya dijadikan pengetahuan yang selalu disimpan
dalam memori otak orang-orang yang melakukan. Tak lupa saya pribadi mengucapan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan ini, dan semoga jaringan yang sudah ada tetap
terikat dan tentunya lebih harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar