Kampung
cibun merupakan kampung laboratorium peserta didik Boarding School
"Mbangun Desa". kampung yang sampai saat ini masih belum bisa dijangkau oleh
kendaraan roda 4 karena penghubung
ke kampung tersebut harus melewati desa baseh yang terhubung dengan jembatan
gantung sungai logawa, tapi kondisi tersebut tidak menjadi
kendala masyarakatnya untuk terus n maju, terbukti kurun waktu 1 tahun peserta didik berkegiatan mulai
dari melakukan sensus keluarga dengan pendekatan PRA (Partisipatory Rural Appraisal) yang hasilnya kita bisa menemukenali
berbagai persoalan dan potensi yang cukup menarik untuk ditindaklanjuti.
Minggu,
29 september 2013 peserta didik Boarding School "Mbangun Desa"
kembali lagi ke kampung cibun desa sunyalangu kecamatan karanglewas dengan
berkegiatan mengadakan pelatihan wirausaha desa pembuatan ampyangdari singkong atau
orang banyumas menyebutnya budin. Kondisi masyarakat desa di Banyumas khususnya
ibu rumah tangga yang kurang produktif inilah yang menjadi dasar kami
berkegiatan dengan harapan ibu rumah tangga di cibun akan lebih produktif.
Ketua panitia (utfi utami) mengatakan “karena ampyang masyarakat cibun senang”.
Saniah
instruktur yang sedang menggeluti dunia ampyang di desanya, desa singasari kita
hadirkan untuk menyebarkan virus virus berwirausaha makanan tradisional
(ampyang budin). Alhasil, puluhan ibu rumah tangga tampak belepotan dan
berantusias mencoba praktek langsung, ada yang mengupas, memarut, menguleg
bahan bahan yang harus disiapkan.
Cukup
praktis ternyata membuat ampyang budin. Semua bahan sudah disiapkan (singkong,
aci, ketumbar, bawang dan garam), siapkan cetakan/blengker dan segera isi
dengan bahan ampyang yang sudah jadi satu. Mengukus dimulai. Tidak sampai 5
menit, ampyang yang sudah dikukus siap dijemur. Sebelum dijemur, boleh juga
langsung dimakan karena itu sudah matang. Kalau kepengin gurih, ampyang harus
dijemur, digoreng terus dimakan.
Pelatihan bukan
hanya sekedar membuat ampyang, melainkan belajar berwirausaha yang lebih
produktif, Bapak Maskur instruktur dari SKB (Sanggar Kegiatan Belajar)
Purwokerto kita hadirkan untuk memberikan motivasi menjadi kelompok wirausaha
produksi ampyang yang terus dikembangkan dengan harapan akan menjadi sumber
pendapatan tambahan untuk kesejahteraan keluarganya.
Jenius (Jamaah Ekonomi Banyumas)
solusinya, yang akan memasarkan semua produk-produk makanan tradisional desa
yang ada di Banyumas. Ungkap ketua Jenius (Tri Listriana) mengatakan, makanan
tradisional (ampyang, cantir, manggleng) dan semua produk masyarakat dari
singkong siap kami pasarkan karena Jenius mengembangkan pola wirausaha dengan
sistem membangun berbagai kelompok jamaah (jamaah produksi/petani, jamaah
distribusi/peserta didik Boarding School "Mbangun Desa", dan jamaah
konsumsi/konsumen masyarakat banyumas yang menginginkan masyarakat desa
sejahtera hidupnya).