Sabtu, 21 Desember 2013

BELAJAR DIMANA pun, KAPAN pun dan DENGAN SIAPA pun



BELAJAR DIMANA  pun, KAPAN pun dan DENGAN SIAPA pun
Oleh :Primansyah

            Tak seperti sekolah pada umumnya, di Pendidikan Layanan Khusus Menengah Boarding School "Mbangun Desa" kami belajar tidak di kelas yang ada guru melainkan belajar dimana pun, kapan dan dengan siapapun.
            Seperti halnya ketika saya berkunjung ke Ibu Kota Indonesia yaitu kota Jakarta, tak hanya rekreasi, moment ini saya manfaatkan untuk belajar. Berikut sepenggal cerita ketika belajar dan rekreasi di Ibu Kota Indonesia :

Selasa, 22 Oktober 2013
            Hari ini saya cukup bahagia, pasalnya pada sore hari akan berangkat ke Jakarta untuk menyusul teman-teman yang jalan kaki.
            Setelah sholat ashar, di temani turunnya hujan saya berangkat menuju tanjung dari Kampus Boarding School Mbangun Desa, karena bis yang akan di gunakan menunggu di tanjung.
            Pukul 17.00 WIB kami berangkat dari tanjung, kemudian singgah di Kantor Kecamatan Cilongok, untuk menjemput teman-teman MTs Pakis. Di tempat ini kami menyempatkan sholat maghrib, dan sebelum berangkat kami di beri arahan dari Kang Adib.
            Rumah makan padang Pekuncen menjadi persinggahan kami selanjutnya, disini kami menikmati makan malam, rasa lapar yang menyelimuti perut kami pun hilang dengan menu masakan padang dan di temani segelas teh yang yang tidak hangat dan tidak manis, tapi cukup menghilangkan rasa haus.
            Perjalanan kami di lanjut dengan rasa kenyang dan ngantuk, dengan diiringi lagu-lagu melayu yang di setel dalam bis semakin mendukung mata ini untuk tertidur, dan perjalanan kami di warnai dengan tidur.

Rabu, 23 Oktober 2013
            Pukul 01.30 WIB, kami terbangun di sebuah tempat yang luas dan ramai, di tempat ini banyak sekali mobil-mobil terparkir, saya bertanya-tanya tempat apa ini? Setelah bersih-bersih, kami berkeliling dan melihat tulisan Rest Area Karawang Barat, dari tulisan inilah kami tahu tempat tersebut.
            Setelah sholat subuh, tepatnya pukul 05.00 WIB kami melanjutkan perjalanan. Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan kami pun tiba di sebuah tempat yang menurut kami tidak asing lagi yaitu Kantor BRI Pusat, karena setahun yang lalu kami pernah ketempat ini.
            Sambil menunggu teman-teman yang jalan kaki, kami istirahat dan duduk-duduk di taman. Di tempat ini kami melihat banyak sekali pegawai BRI yang hilir mudik. Tak lama kemudian teman-teman yang jalan kaki tiba, bahagia sekali rasanya bisa bertemu mereka lagi dalam keadaan yang baik-baik saja.
            Setelah berkumpul semua, kemudian kami masuk keruangan dan menuju lantai 20 (dua puluh). AC ruangan dan indahnya melihat Kota Jakarta dari lantai 20 (dua puluh) semakin membuat kami betah berada di ruangan tersebut. 3 (tiga) roti dan 1 (satu) buah the kotak menjadi menu sarapan kami pagi ini. Setelah beberapa lama Bu Lisco, Pak Eko dan yang lainnya masuk keruangan tersebut. Kami diberi motivasi dan belajar dengan salah satu orang BRI yang masih asing bagi kami, beliau adalah Pak Gatot jabatannya sebagai Direktur Sumber Daya Manusia di BRI. Beliau member tantangan kepada kami yaitu bagaimana orang-orang peduli lingkungan khususnya di Alun-alun Kota Purwokerto. Tak hanya Bu Lisco, Pak Eko, Pak Ali, dan Pak Gatot, kami juga di temani orang yang masih asing bagi kami yaitu Pak Nugroho.
            Teman-teman yang jalan kaki mendapat reward berupa uang sebesar Rp. 1.000.000, bagi yang tidak ikut jalan pun di beri uang sebesar Rp. 500.000, tak hanya itu Pak Gatot akan memberi 2 (dua) buah sepeda motor untuk invetrais di Boarding School Mbangun Desa.
            Setelah itu, kami makan siang bersama sambil melihat Kota Jakarta dari ketinggian, tak lupa setelah makan kami sholat dzuhur berjamaah. Kemudian kami di beri arahan oleh Kang Adib, untuk agenda selanjutnya yaitu Kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sambil berpamitan oleh Bu Lisco kami di beri kenang-kenangan,
            Karena cukup dekat, hanya membutuhkan waktu 1 (satu) jam untuk sampai di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, setelah tiba kami langsung menuju gedung C, meskipun tidak bisa bertemu dengan Pak Mentri tapi kami cukup puas di sambut hangat oleh Pak Kusumo dan teman-temannya, beliau menjabat sebagai Kepala Bagian HUMAS. Di tempat ini kami di beritahu dan di jelaskan tentang sarana dan prasarana yang ada di ruangan tersebut. Setelah di rasa cukup kemudian kami melanjutkan belajar keperpustakaannya Kementrian Pendidikann dan Kebudayaan.
            Ketika sedang berdiskusi di halaman KEMENDIKBUD, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya membuat kami berlarian dan kembali masuk keperpustakaan. Di ruangan tersebut kami melanjutkan diskusi yang sempat tertunda dan Kang Adib member informasi bahwa malam ini akan nginap di tempat yang sudah di sediakan oleh BRI yaitu di Hotel Arsonia. Hujan mengringi perjalanan kami menuju tempat penginapan, dan setelah kurang lebih 2 (dua) jam kami sampai di Hotel Arsonia di Jalan Pejompongan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Di tempat ini sudah di sediakan 12 (duabelas) kamar, dan kebetulan saya kebagian di lantai 2 (dua) bersama Andri, Beni, Budi dan Jefri. Tak hanya semalam saja tetapi di fasilitasi sampai kami pulang.
            Sebungkus nasi di temani ayam goreng, sambel, timun dan kubis menjadi menu makan malam pertama di Hotel.

Kamis, 24 Oktober 2013
Airnya begitulah teriakan Andri yang membuat kami terbangun, ternyata bukan airnya mati tetapi Andri salah, kran yang harusnya di angkat itu malah diputar. Setelah mandi kami sarapan di lantai 4 (empat), setelah itu kami langsung meluncur karena jam 10.00 WIB kami sudah di tunggu oleh teman-teman dari HuMa (perkumpulan untuk pembaharuan hukum berbasis masyarakat dan ekologis) di SMK 57 Jakarta. Setelah muter-muter dan sempat kesasar akhirnya kami tiba pada pukul 12.00 WIB, memang tak sesuai rencana tapi apa boleh buat.
Sesampainya di sana kami langsung di suruh makan siang dan sholat dzuhur, kemudian acaranya di mulai pukul 13.00 WIB. Di pandu oleh mba Sisil, mas Malik dan mas Heru untuk perkenalan dengan sebuah permainan yaitu Bola Persahabatan. Setelah kenal semua kemudian kami menonton video, terus di bagi menjadi 3 (tiga) kelompok untuk merumuskan tentang apa itu Perasaan, Hukum, Negara dan Rakyat. Setelah itu kami di beri pencerahan oleh Mas Bawor.
Karena waktu yang sudah cukup sore, sementara kami belum puas dengan pembelajaran tersebut, akhirnya teman-teman HuMa akan belajar bersama di Kampus Boarding School "Mbangun Desa".
Jum’at, 25 Oktober 2013
Seperti hari-hari sebelumnya, aktivitas pagi yaitu mandi dan sarapan. Agenda hari ini yaitu belajar ke Mentri Agama.
 Karena Pak Mentri tidak ada, akhirnya kami belajar bersama dengan Bu Ida, Pak Muin, Pak Rusdi dan Pak Rudi. Selama 3 (tiga) jam bersama mereka banyak ilmu yang kami dapatkan, setelah itu kami langsung menuju mesjid Istiqlal untuk sholat jum’at. Ini pengalaman pertama sholat jum’at di mesjid terbesar di Asia Tenggara.
Selanjutnya kami belajar dan rekreasi di Monumen Nasional (MONAS). Tak terasa 3 (tiga) jam kami berkeliling, hingga jam menunjukan pukul 17.00 WIB kami pulang menuju tempat kami menginap.

Sabtu, 26 Oktober 2013
Bangun, bangun teriak Andri membangunkan kami, dengan serentak kami langsung bangun. Mandi kemudian sarapan menjadi rutinitas kami setiap pagi hari, agenda kami untuk hari belajar ke Universitas Indonesia (UI). Kurang lebih 2 (jam) perjalanan, kami pun tiba di Universitas terbesar ke 2 (dua) di Indonesia.
Setibanya di sana kami menuju fakultas psikologi dan langsung menuju ruangan untuk mengikuti acara seminar nasional dengan tema “Revitalisasi masyarakat melalui sosial enterprise menuju Indonesia hebat – bangsa mulia” dengan 3 (tiga) orang pembicara yang ahli di bidangnya yaitu Pak Zulfikar Alimudin, Ir. H Musa Hubies dan Bang Zainal Abidin.
Selama 3 (tiga) jam di ruangan tersebut kami punya wawasan, pengalaman bahkan teman baru. Sebenarnya setelah sholat dzuhur dan makan siang ada acara lagi yaitu FGD (Fokus Group Discusion) dan penutupan seminar, tetapi kami tidak mengikuti acara tersebut dan memutuskan untuk kembali ke penginapan.
           

Minggu, 27 Oktober 2013
            Tak seperti biasanya, setelah mandi dan sarapan kami kembali ke kamar, karena agenda hari ke Pekan Raya Jakarta (PRJ) pada pukul 11.00 WIB.
            Waktu yang di tunggu tiba, kami langsung meluncur menuju PRJ (Pekan Raya Jakarta). Setibanya di sana kami langsung menuju ruangan yang banyak orang dan menggunakan pakaian berwarna loreng dan terdengar teriakan “Pancasila” . . . . . Abadi.
            Ternyata di ruangan ini ada acara Silaturahmi Nasional Pemuda Pancasila, banyak sekali Kader Pemuda Pancasila dari seluruh penjuru negeri ini.
            Pukul 17.00 WIB acara selesai, berhubung belum makan siang. Kami di beri nasi box oleh panitia acara tersebut, sambil bis berjalan kami menikmati nasi box. Setibanya di sana penginapan kami langsung mandi dan sholat magrib, bau sepatu menjadi parfum kamar karena setiap kali sepatu di lepas pasti baunya menyengat kemana-mana.

Senin, 28 Oktober 2013
            Menurut informasi, katanya barang bawaan di packing karena pukul 5.00 WIB harus sudah ceck out dari Hotel. Tetapi setelah bangun, mandi dan sarapan pagi-pagi dan sudah ceck out tak kunjung berangkat juga.
            Akhirnya pada pukul 10.00 WIB kami pergi ke Monumen Nasional (MONAS) dan kemudian berjalan kaki menuju Istana Negara.
            Meskipun tak bisa bertemu dengan Bapak Presiden tak membuat semangat kami goyah. Di sebrang jalan di depan Istana Negara kami membacakan Ikrar Kebangkitan Anak Desa Indonesia kemudian di lanjut dengan mengheningkan cipta dan menyanyikan lagu Indonesia pusaka.
            Kami mendapat undangan bahwa pada pukul 19.00 WIB akan ada acara malam puncak Dirgahayu Pemuda Pancasila yang ke 54 di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tepat pukul 14.30 WIB kami meluncur dari MONAS menuju PRJ.
            Waktu yang ditunggu tiba, tepat pukul 19.00 WIB kami masuk ke ruangan yang sama dengan kemarin. Acara berlangsung cukup meriah dan berakhir pada jam 22.00 WIB, sebelum pulang secara simbolis SAPMA (Satuan Pelajar dan Mahasiswa) Pengurus Pusat memberikan Plakat dan Piagam penghargaan serta kaos SAPMA Pengurus Pusat.
            Sebelum pulang kami di beri pengarahan dari Kang Adib, tepat di depan gerbang bis dan beberapa mobil berhenti. Di jalan banyak sekali orang yang berpakaian loreng hilir mudik membawa bambu dan balok, ternyata di luar ada keributan. Setelah setengah jam kami keluar di kawal dengan polisi dan Komandan Koti Pemuda Pancasila.
            Perjalanan pulang di warnai dengan tidur, pada pukul 05.00 WIB kami istirahat di Rest Area Karawang Barat. Setelah bersih-bersih dan sholat subuh kami langsung meluncur pulang.
            Pada pukul 09.00 WIB kami tiba di Cilongok tepatnya di rumah makan untuk sarapan. Setelah perut kenyang kami langsung pulang menuju Kampus Boarding School "Mbangun Desa" dan alhamdulillah kami tiba dengan keadaan sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar