Pada dasarnya semua orang ingin mempunyai tanah yang luas untuk
bisa di Tanami padi atau pepohonan sehingga bisa mencukupi atau mmenuhi
kebutuhan ekonominya masing – masing. Hal ini saya jumpai di Kabupaten
Indramayu, Provinsi Jawa Barat dimana perum perhutani dengan masyarakat konflik
memperebutkan tanah hutan Negara yang di kelola perum perhutani tersebut.
Disitu masyarakat sedikit – demi sedikit menguasai tanah hutan Negara yang di
kelola perum perhutani untuk di jadikan lahan tanaman buah – buahan atau di
tanami pepohonan bahkan ada juga yang masyarakat jual. konflik ini sebenrnya
sudah cukup lama bahkan hampir bertahun – tahun konflik ini berlangsung dan
sampai saat ini konflik tersebut belum juga selesai. Lantas semua ini siapa
yang harus sadar ? manakah yang benar antara masyarakat dan perum perhutani ?
Setelah saya mewawancarai salah satu
karyawan perum perhutani di BKPH SANCA beliau bernama pak Nandang, terkait
tentang permasalahan itu beliau menjawab “ sebenarnya kita dari perum perhutani
sendiri sudah ada program PHBM yaitu (pengelolaan hutan bersama masyarakat).
Tetapi dasar masyarakatnya sendiri yang tidak mau diajak kerja sama. Nah,
menurut pandangan saya sendiri khususnya terkait masalah tersebut untuk mengelola
hutan itu di butuhkan adanya kerjasama antara perum perhutani dengan masyarakat
kalau kedua pihak ini saling bekerjasama maka hutan ini akan subur dan makmur.
Tetapi jika konflik ini akan terus terusan berlangsung maka tidak akan lama
lagi dunia kiamat. Kiamat dalam artian semakin mengurangnya hutan maka semakin
banyak bencana juga yang akan terjadi. Contoh, kekeringan, banjir, semakin
berkurangnya oksigen, dll. Jadi mari kita semua sadar jagalah hutan kita ini
supaya tetap lestari karena hutan ini sebenarnya banyak sekali manfaatnya untuk
kehidupan kita. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kalau segala sesuatu
kita lakukan secara bersama – sama pasti bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar